Blog dan Kontrol Menulis

Daftar Isi
Blog dan Kontrol Menulis

Ide tulisan ini muncul begitu saja, usai menuntaskan tulisan artikel yang kedua kalinya, sekaligus unggah pada blog. Sembari menunggu waktu pulang dari sekolah sekitar pukul 13.30.

Blog hadir sebagai wadah menuangkan ide, mengekspresikan diri lewat tulisan, merangkai setiap bait-biat dari kalimat.

Kehadiran blog memberikan kesempatan terbaik pagi pemiliknya.

Oleh sebab itu jangan sia-siakan peluang ini, gunakan dengan bijak. Menurut informasi yang sudah penulis baca, tidak sedikit dari mereka merintis karir menulisnya bermula dari nulis pada blog peribadinya.

Terkadang secara iseng-iseng saja, lama kelamaan dengan modal ketekunan dan latihan secara terus menerus mereka menjadi sukses sebagai penulis.

Enaknya….

Ketika kita menulis pada blog pribadi, tidak ada seleksi tulisan secara ketat. Karena posisi kita sendiri selaku pengelola sekaligus sebagai adminnya.

Emang mau-mau gue, gue punya blog, hehehe…

Kita nulisnya gue bangaet…

Setiap kita menginginkan kesukses dari berbagai bidang yang kita geluti. Dua mudal dasar sebagai kunci utama dari kesuksesan itu. Formula ini sudah terbukti membawa merka ketempat suskses.

Lalu dua kata kunci itu apa? dua kunci utama itu tidaklah lain yakni Komitmen dan Konsisten.

Komitmen saya maknai sebagai perjanjian dengan diri kita sendiri, apa yang mesti kita lakukan guna mendukung agar menjadi sukses.

Sedanglan konsisten menurut hemat saya adalah terus menerus melaksanakan apa yang sudah menjadi komitmen. Dilanjutkan dengan perbaikan meski sedikit demi sedikit, belajar dari kegagalan, dan belajar secara berkesinambungan.

Blog ini tidak lebih hanya sekedar mengukur sejauh mana kemampuan penulis menyusun kata. Setidaknya kehadiran blog ini minimal ada dua peranan penting sebgai media peribadi:
  1. Memantau perkembangan dan kemampuan menulis saya setiap harinya, sebagai acuan umpan balik terhadapa tulisan hingga perbaikan kecil terhadap tulisan-tulisan mendatang. Semakin hari semakin membaik, ini harapan dari saya selalu pemilik blog sekaligus penulis. Menyusun rencana kedepannya setelah meninjau berbagai kekurangan dari tulisan yang sudah penulis terbitkan sebelumnya.
  2. Mengukur pada level berapa tulisan saya saat ini terpantau. Statistik data ini saya dapatkan pantau dari seberapa banyak orang yang singgah dan membaca lalu berkomientar catatan dari saya ini.
  3. Sejauh mana kempuan saya dalam menulis selama beberapa hari kedepannya. Blog berperan sebagai pemantau kegiatan menulis saya. Terpantau dari umpan balik dari para pembaca, banyak atau sedikitnya statistic pengunjung.Banyak alasan kita untuk ngeblog, alasan untuk mendokumentasi momen peribadi yang dihawatirkan karena kehilangan kesempatan baik yang kemungkinan tidak dapat terulang kembali.

Selain itu juga Blog sebagai dokumentasi untuk menulis jmemberikan nasihat kepada para pembacanya. Menebarkan ilmu dan virus-virus kebaikan, blog sebagai media dakwah.

Menulis untuk mendapatkan penghasilan. Ini lumrah dilakukan mereka yang sudah lama malang-melintang pada dunia kepenulisan.

Banyak para ulamak yang sudah meninggal dunia, namun saat ini kelihatannya masih berada di tengah-tengah kita. Padahal mereka sudah tiada ratusan tahun yang lalu.

Namun karena buku yang ditulisnya menjadikan mereka seolah-oleh masih hidup dan masih kekal di dunia ini.

Imam Gozali yang kita kenal karena buku karyanya, Imam Nawawi juga karena buku yang ia tulis dan masih banyak lagi para ulama islam yang sampai saat ini sepertinya masih hidup karena buah tangan berupa tulisan yang sangat bermaanfaat bagi kita dan umat yang akan datang.

Ternyata menulis menambah keberkahan terhadap umur kita, jika umur sebagian besar dari kita dirata-ratakan yang hanya 60 an tahun, dengan menulis umur yang 60 an itu bisa saja sampai ratusan tahuan.

Mengapa demikian banyangkan jika ilmu yang kita sebarkan lewat buku atau pun tulisan. Selanjutnya diamalkan oleh orang lain, kita juga akan ikut mendapatkan aliran pahala dari mereka yang mengamalkannya.

Bagiamana kalau ribuan orang yang mengmalkan ilmu yang kita tulis? Pe nulsi tidak dapat bayangkan berpa pahala amal jariyah yanag kita dapatkan.

Di ibaratkan satu biji pohon, selanjutnya setiap biji tumbuh dan menjadi ribuan biji dan tumbuh berlipat ganda, begitulah alegoritma pahala yang mengalir kepada kita.

Hakikatnya umur kita pendek namun karena amal jariah yang kita lakukan sama seperti kita hidup untuk tetap beribadah meski sudah tiada di dunia ini.

Ini keutamaan menulis buku, ingat perlu kita tiru bagaimana tokoh-tokoh muslim atau tokoh-tokoh lainnya yang menulis dan karya-karya mereka.

Saya bangga memiliki sedikit keahlian mengelola blog. Ilmu yang saya dapatkan dari banyak membaca dan dan latihan mandiri secara otodidak, banyak berselancar di dunia maya.

Saya Kembali kemasa lalu, beberpa tahun…

Sejak tahun 2011 saya sudah mulai mengenal blog. Blog perdana saya memakai platform Wordpress.com. Platform ini sangat mudah dan cocok bagi ukuran saya sebagai pemula yang awal-awalnya mengelola blog.

Ngeblog di wordpress.com tidak butuh keahlian koding hanya mengunakan drag and drop dalam pengaturannya. Banyak pasilitas yang diberikan secara cuma-cuma tampa kita harus merogoh gocek dari kantung sepeserpun.

Seiring dengan perjalanan waktu dan berbagai macam pertimbangan, saya sekarang Fokus mengunakan platform blogger miliknya google.

Sampai saat ini ada pertimbangan jika penulis masih komitmen menggunakan blogger dari Google sebagai blog peribadi saya.

Penulis dengan mudah leluawasa memesan domain tampa ada bantuan dari pihak ketiga. Karena penyedia domain sudah banyak di Indonesia. Sementara wordpress.com saya harus butuh bantun dari pihak lain ketika ada transaksi pemesanan domainnya.

Selain itu juga banyak template gratis yang digunkan pada platporm blogger sehingga dapat memilih mana yang sesuai dengan tema dari blog kita.

Selain murah untuk menggunakannya dan banyak sekali template atau tema juga menjadikan blog kita terlihat professional. Ini satu alasan penting bagi saya.

Sedangkan wordpress.com hanya terbatas untuk templatenya bahkan juga semakin hari template yang dulunya banyak sekarang semakin berkurang.

Setiap platform memiliki keunggulan dan kekurang, tergantung dari kita mana yang kita rasa nyaman untuk menggunakannya. Blogger dan Wordpress sama-sama baik dan memiliki keunggulan masing masing.

Penulis membangun blog ini sebagai tujuan utama sebagai control belajar menulis. Jadi fokusnya utama media ini sebagai satelit pemantau keterampilan menulis.

Masalah konten dan informasi saya nomor duakan yang penting sebagai sarana sejauh mana tingkat keterampilan saya dalam dunia menulis dari hari kehari.

Baiklah kembali pada tema utama blog penulis ini, blog yang penulis kelola ini adalah satu intimya adalah untuk mengelola sebagai control kemampuan saya menulis dari hari kehari.

Penulis rasa punya satu blog tetep terkelola dan terkontrol lebih baik ketimbang punya blog ribuan blog namun tidak terabaikan, alias gak pernah di update.

Memang penyakit utama seorang blogger awal-awalnya kebanyakan waktu kita terkuras dengan gonti-ganta template. Sibuk menghiasai blog.Pada akhirnya kita lupa bahwa blog intinya sarana untuk menulis, media menyampaikan informasi kepada para pembaca kita.

Terkadang satu blog berjam-jam untuk mencari template yang menarik dan yang cocok, ini yang bikin waktu kita terkuras habis.

Padahal jika waktu untuk berselancar cari dan menghiasi template kita gunakan untuk melatih diri kita menulis, saya rasa jauh akan lebih baik dan bagus.

Saya alami beberapa tahun yang lalu, gonta-ganti templat itu sudah tidak lagi saya lalukan. Karena saya pesan memang template berbayar premium yang saya rasa ini sangat professional dari blogger Mas Sunggeng.

Mengatsai masalah ini alangkah baiknya anda cari penyedia template premium, berbayar namun hasilnya bagus dan memuaskan sesuai apa yang anda inginkan.

Meski harus merogoh gojek, yang perimium biasanya kulitasnya jauh lebih baik ketimbang yang gartisan. Ini yang saya jumpai saat membedakan template free dan premium.

Seteluk, 11 Februari 2025

Lalu Fathurrahman
Guru, Blogger, dan Penulis
Lalu Fathurrahman
Lalu Fathurrahman "Sesuatu yang dianggap mudah dan sederhana bagi kita, kadang sangat dibutuhkan oleh orang lain"

Posting Komentar